Thursday, April 18, 2013

TEXT


TEKS DRAMA





 








Tema                                     : Cintailah Budaya Indonesia


Ketua                                    : Estherlita Carolin Naftali


Sekretaris                            : Feby Riani


MC / Narator                     : Hanifah Utari


Dokumentasi                     : Shinta Irawati


Anggota Kelompok         :



·        Alfa Dexy Visser


·        Anisa Hapsari


·         Dwi Rahayu


·         Fariz Abdullah


·         Gloria Zephania


·         Melly Andriyani


·         Melvin Gisel


·         Nindya Octaviany


·         Ratih Dwi Hapsari


·         Rifqi Hidayat


·         Rizky Haryadi


·         Skomen Nazara


·         Tomi Tamtowi





Kelas                                     :  XI  IPA  1









^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^


(Narator  :  Siang itu sama seperti hari-hari sebelumnya, beberapa siswa yang tergabung dalam club “Cinta Indonesia” sedang mempersiapkan diri untuk mengisi acara pagelaran budaya Indonesia. Beberapa anak terlihat sibuk dengan alat musiknya, ada juga yang sibuk dengan lagu, dan beberapa sibuk dengan handphone.)




-On  The  Phone-



Melly : “Jadi nanti kita tampil setelah kata sambutan, terus panampilan kedua sebelum kata penutup?” tanyanya pada seseorang di seberang sana.


Rifqi : “Iya, tadi gue baru dikasih tahu sama panitia begitu”


Melly : “Okay... Okay... Nanti langsung gue kasih tahu ke anak-anak”


Rifqi : “SIp”





KLIK



Sambungan telepon terputus.



Gloria : “Ther...” katanya sambil mengguncang pelan bahu teman di sebelahnya.


Esther : “Hmm?” balas temannya yang masih sibuk dengan partitur lagu.


Gloria : “Ther!!!” suaranya semakin kencang, masih dengan mengguncang bahu temannya.


Esther : “Apa sih, Glo?” mulai menoleh ke Gloria dengan wajah terganggu.


Gloria : “1D MAU KONSER DI JAKARTA BULAN INI!!!!!” terisaknya histeris membuat semua siswa yang berada di ruangan tersebut menatapnya.


Gloria : “Sorry...” balasnya setelah mendapat deathglare dari teman-temannya, kecuali Esther yang menatapnya antusias.


Esther : “Are you serious?


Gloria : “100% I am


Alfa : “Ahh sok Inggris lo berdua!!!”


Rizky : “Tau, biasa nonton SM*SH aja!”


Skomen : “Bagusan juga SM*SH”


Tomi : “Yahh, kalo lo mah tahunya SM*SH doang!” Skomen dan Tomi akhirnya cekcok.


Anisa : “Udah... Udah... sesama  SM*SH blash  harus saling menghargai” Nindya yang berdiri di sampingnya pun mengangguk setuju.


Anisa & Nindya : “Kayak ELF” seru keduanya kompak.


Alfa & Skomen : “Ihh dasar KPOP!!!”


Melvin : “Apa KPOP-KPOP?” seru Melvin yang juga salah satu penggemar musik KPOP.


Alfa : “G-Ga apa-apa kok...”


Skomen : “Iya, KPOP aman, damai, sejahtera” Balas keduanya sambil gelagapan. 


Melly wakil ketua club hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan teman-temannya. Beberapa saat kemudian datanglah dua anggota lain dengan wajah penuh penyesalan.


Melly : “Dwi, Tih, kenapa baru dateng?”


Dwi : “Emmm gimana ya? Lo aja yang bilang!”


Ratih : “Ga ahh, lo aja yang bilang!”


Dwi : “Ga mau, lo aja!”


Tomi : “Cut!!! Cut!!! Cut!!! Mana ekspresinya?” siswa lain hanya memandang Tomi dengan wajah datar . (-_______-“)a


Rizky : “Kebanyakan nonton iklan lo!!!”


Alfa : “Orang tv dia isinya iklan doang”


Anisa : “Ishhh... Pabo ya!!!” teriak Anisa dengan bahasa Korea.


Skomen : “Udah SMA masih ngomongin Bobo” seru Skomen dengan watados-nya.


Anisa, Nindya & Melvin : “Pabo!!! Bukan Bobo!!!”




(Narator : Tiba-tiba Rifqi, sang ketua club datang...)




Rifqi : “Hei!! Sorry gue telat, tadi abis technical meeting sama panitia acara”


Gloria : “Take it easy


Rifqi : “Ohh iya, ini anak berdua ngapain? Kenapa ga langsung gabung?” sambil menatap heran pada Dwi dan Ratih.


Melly : “Ehh iya, tadi lo berdua mau ngomong apa?”


Dwi : “Kita ga bisa ikut tampil”


Ratih  : “I-iya... maaf ya”


Rifqi : “Emang kenapa?”


Ratih : “Tanggal kita tampil samaan sama tanggal Meet and Greet-nya Mario Maurer”


Rifqi & Melly : “Yahh”


Dwi & Ratih : “Maaf ya... Maaf...” keduanya pun langsung pergi.


Melly : “Berkurang dua orang”


Esther : “Ya udah sih, masih ada kita, Mel” Melly pun tersenyum mendengarnya.





(Narator : Seusai latihan mereka pun pulang)




Esther : “Glo, konser 1D tanggal berapa?”


Gloria : “Wait...” Gloria pun menatap handphone-nya kira mencari tanggal konser.


Gloria : “Oh my Godness” serunya sambil menghentikan langkah kakinya.


Esther : “Waddup?”


Gloria : “Tanggalnya sama kayak tanggal kita tampil”


Esther : “CK... emang cuma hari itu aja?”


Gloria : “Iya, konser mereka cuma sehari”





(Narator : Keesokkan harinya)





Melly : “Yahh berkurang lagi anggota club kita buat tampil” kata Melly setelah melihat sms yang ia terima dari Gloria.


Nindya : “Kenapa, Mel?”


Melly : “Gloria bilang dia sama Esther ga bisa ikut soalnya konser 1D harinya samaan sama tanggal kita tampil”


Melvin : “Untung SS5 sehari sebelum kita tampil”


Anisa : “Iya!!!” jawabnya setuju.



(Narator : Merekapun berlatih. Setelah selesai, sebelum mereka pulang...)




Melvin : “OMO!!!” teriak Melvin setelah melihat notification di handphone-nya.


Skomen : “Ck... KPOP-KPOP... Kemarin Bobo sekarang Homo”



#Pletak


Satu pukulan mendarat bebas di kepala Skomen.




Skomen : “Apa dosa gue sih?” tanya Skomen.


Anisa & Nindya : “Kuping tuh dikorek!!!” para siswa lain hanya bisa tertawa melihatnya.


Melvin : “Chingu, SS5 diundur sehari, jadi pas sama tanggal kita tampil” katanya khawatir.


Anisa : “Yahh gimana dong?!”


Melly : “Ckkk berkurang  tiga  orang  lagi” gumam Melly sambil berlalu.


Anisa, Nindya & Melvin : “Maaf...”





(Narator : Tiga hari pun berlalu, hari ini tepat sehari sebelum club “Cinta Indonesia” tampil)




Di koridor Melly dkk bertemu dengan Pak Fariz, wali kelas mereka.


Pak  Fariz : “Gimana latihannya? Udah siap buat besok?”


Rifqi : “Siap ga siap, Pak”


Pak  Fariz : “Lho kenapa?”


Alfa : “Tujuh anak  ngundurin diri secara bergilir, Pak”


Tomi : “Iya, cuma buat...”


Skomen : “Nonton konser Super Junior...”


Rizky : “Nonton konser 1Direction...


Melly : “Sama ikut acara Meet and Greet  bareng  aktris Thailand


Rifqi : “Padahal kan itu ga sebanding sama acara kita. Menurut saya, rasa nasionalisme mereka itu miskin, Pak!”


Rizky : “Bener tuh!!! Masa mereka lebih milih acara orang asing”


Alfa : “Iya! Ga cinta budaya sendiri”




(Narator : Ketujuh  orang  yang  dimaksudpun  datang  karena  kericuhan  yang  terjadi.)





Ratih : “Dihh bukannya gitu...”


Rizky : “Tuh  aktris Thailand  juga  ga  kenal  sama  lo!”


Mendengar hal itu Ratih dan Dwi hanya terdiam.



Anisa : “Lo aja yang norak! KPOP tuh lagi  booming  tahu!!!!!!!!”


Tomi : “Alah... Lo paling nonton konsernya yang di tribun, terus ngeliat bias lo pake  keker. Tahu gue!!!”


Group KPOP juga ikut terdiam.


Esther : “Shut up your mouth!


Skomen : “Ini lagi satu, mau nonton 1D. Mending lo ke Dufan aja, udah 4D. Masih zaman 1D?!”


Pak Fariz : “SEMUANYA DIAM!!!” emosi sang wali kelas sudah tak tertahan lagi.


#hening


Pak Fariz : “Kalian seharusnya malu! Kenapa? Karena... Pertama, ini sekolah, tempat belajar, bukan berantem kayak tadi!

Kedua, seiring berjalannya waktu, budaya akan berkembang dan beberapa budaya akan menyatu dengan budaya lain. Atau istilah kerennya Akulturasi, tapi tidak semua budaya bisa diterima. Oleh sebab itu kita harus selektif dalam menerima pengaruh suatu budaya.

Dan ketiga, bukan berarti bila kita mencintai budaya kita maka budaya lain harus kita jauhi, justru dari situ kita bisa mengambil nilai baik dari budaya tersebut dan membuat suatu akulturasi sebagai simbol pemersatu!  Pikirkan baik-baik omongan bapak barusan”  setelah berkata dengan panjang lebar, Pak Fariz pun pergi.




Semua mirid tadi pulang dengan group masing-masing.





(Narator : Hari yang dinanti-nantipun tiba...)




Rifqi : “Okay, udah siap semua, kan?” anggota yang lain pun mengangguk tanda setuju, seketika para wajah mereka heran saat melihat beberapa orang datang.


Rifqi : “Kenapa?” tanya Rifqi, setelahnya ia berbalik untuk melihat apa yang temannya lihat. Ternyata ketujuh teman mereka yang datang.


Melvin : “Maaf... Kita baru sadar kalo kemarin kita salah” keenam anak lain pun mengangguk.


Alfa : “Ga apa-apa, kita juga salah, kok.”


Rizky : “Iya, ga seharusnya kita ngelarang apa yang kalian suka”


Melly : “Tiket lo pada gimana?”


Esther : “Gue jual ke sepupu gue yang ga dapet tiket”


Ratih : “Gue belinya on the spot, pas sampe sana udah abis”


Nindya : “Gue balikin, masih ada SS6 tahun depan”


Skomen : “Yeay, Indonesia bersatu... MERDEKA!!!!!!!!!”


MC : “Berikutnya, penampilan dari club ‘Cinta Indonesia’ SMAN 25 Jakarta”



Para anggota pun menaiki panggung dan membawakan lagu “Tanah Air”.





(Narrator :
  •  Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan umat manusia telah mengalami perubahan. Demikian pula dengan masyarakat Indonesia, yang telah banyak melupakan budaya asli warisan nenek moyang.
  • Harus kita akui bahwa perkembangan teknologi dan kebudayaan luar membawa dampak yang besar bagi masyarakat Indonesia yang menyebabkan hilangnya identitas, simbol, dan ciri-ciri dari suatu wilayah, daerah, dan masyarakat.
  • Budaya lokal harus terus dilestarikan agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Untuk mengantisipasinya dengan cara menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, menanamkan dan mengamalkan semaksimal mungkin.)




-TAMAT-

No comments: