TEKS DRAMA
![]() | |||||
![]() | ![]() | ||||
Tema :
Cintailah Budaya Indonesia
Ketua : Estherlita Carolin Naftali
Sekretaris : Feby Riani
MC / Narator : Hanifah Utari
Dokumentasi : Shinta Irawati
Anggota Kelompok :
· Alfa Dexy Visser
· Anisa Hapsari
·
Dwi Rahayu
·
Fariz Abdullah
·
Gloria Zephania
·
Melly Andriyani
·
Melvin Gisel
·
Nindya Octaviany
·
Ratih Dwi Hapsari
·
Rifqi Hidayat
·
Rizky Haryadi
·
Skomen Nazara
·
Tomi Tamtowi
Kelas :
XI IPA
1
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
(Narator : Siang itu sama seperti hari-hari sebelumnya,
beberapa siswa yang tergabung dalam club
“Cinta Indonesia” sedang mempersiapkan diri untuk mengisi acara pagelaran
budaya Indonesia. Beberapa anak terlihat sibuk dengan alat musiknya, ada juga
yang sibuk dengan lagu, dan beberapa sibuk dengan handphone.)
-On The Phone-
Melly : “Jadi nanti kita tampil setelah kata sambutan, terus
panampilan kedua sebelum kata penutup?” tanyanya pada seseorang di seberang
sana.
Rifqi : “Iya, tadi gue baru dikasih tahu sama panitia
begitu”
Melly : “Okay... Okay... Nanti langsung gue kasih tahu ke
anak-anak”
Rifqi : “SIp”
KLIK
Sambungan telepon terputus.
Gloria : “Ther...” katanya sambil mengguncang pelan bahu
teman di sebelahnya.
Esther : “Hmm?” balas temannya yang masih sibuk dengan
partitur lagu.
Gloria : “Ther!!!” suaranya semakin kencang, masih dengan
mengguncang bahu temannya.
Esther : “Apa sih, Glo?” mulai menoleh ke Gloria dengan
wajah terganggu.
Gloria : “1D MAU KONSER DI JAKARTA BULAN INI!!!!!”
terisaknya histeris membuat semua siswa yang berada di ruangan tersebut
menatapnya.
Gloria : “Sorry...” balasnya setelah mendapat deathglare dari teman-temannya, kecuali
Esther yang menatapnya antusias.
Esther : “Are you
serious?”
Gloria : “100% I am”
Alfa : “Ahh sok Inggris lo berdua!!!”
Rizky : “Tau, biasa nonton SM*SH aja!”
Skomen : “Bagusan juga SM*SH”
Tomi : “Yahh, kalo lo mah tahunya SM*SH doang!” Skomen dan
Tomi akhirnya cekcok.
Anisa : “Udah... Udah... sesama SM*SH
blash harus saling menghargai”
Nindya yang berdiri di sampingnya pun mengangguk setuju.
Anisa & Nindya : “Kayak ELF” seru keduanya kompak.
Alfa & Skomen : “Ihh dasar KPOP!!!”
Melvin : “Apa KPOP-KPOP?” seru Melvin yang juga salah satu
penggemar musik KPOP.
Alfa : “G-Ga apa-apa kok...”
Skomen : “Iya, KPOP aman, damai, sejahtera” Balas keduanya sambil
gelagapan.
Melly wakil ketua club
hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan teman-temannya. Beberapa saat
kemudian datanglah dua anggota lain dengan wajah penuh penyesalan.
Melly : “Dwi, Tih, kenapa baru dateng?”
Dwi : “Emmm gimana ya? Lo aja yang bilang!”
Ratih : “Ga ahh, lo aja yang bilang!”
Dwi : “Ga mau, lo aja!”
Tomi : “Cut!!! Cut!!!
Cut!!! Mana ekspresinya?” siswa lain hanya memandang Tomi dengan wajah
datar . (-_______-“)a
Rizky : “Kebanyakan nonton iklan lo!!!”
Alfa : “Orang tv dia isinya iklan doang”
Anisa : “Ishhh... Pabo
ya!!!” teriak Anisa dengan bahasa Korea.
Skomen : “Udah SMA masih ngomongin Bobo” seru Skomen dengan
watados-nya.
Anisa, Nindya & Melvin : “Pabo!!! Bukan Bobo!!!”
(Narator : Tiba-tiba Rifqi, sang ketua club datang...)
Rifqi : “Hei!! Sorry
gue telat, tadi abis technical meeting
sama panitia acara”
Gloria : “Take it easy”
Rifqi : “Ohh iya, ini anak berdua ngapain? Kenapa ga
langsung gabung?” sambil menatap heran pada Dwi dan Ratih.
Melly : “Ehh iya, tadi lo berdua mau ngomong apa?”
Dwi : “Kita ga bisa ikut tampil”
Ratih : “I-iya...
maaf ya”
Rifqi : “Emang kenapa?”
Ratih : “Tanggal kita tampil samaan sama tanggal Meet and Greet-nya Mario Maurer”
Rifqi & Melly : “Yahh”
Dwi & Ratih : “Maaf ya... Maaf...” keduanya pun langsung
pergi.
Melly : “Berkurang dua orang”
Esther : “Ya udah sih, masih ada kita, Mel” Melly pun
tersenyum mendengarnya.
(Narator : Seusai latihan mereka pun pulang)
Esther : “Glo, konser 1D tanggal berapa?”
Gloria : “Wait...”
Gloria pun menatap handphone-nya kira
mencari tanggal konser.
Gloria : “Oh my
Godness” serunya sambil menghentikan langkah kakinya.
Esther : “Waddup?”
Gloria : “Tanggalnya
sama kayak tanggal kita tampil”
Esther : “CK... emang cuma hari itu aja?”
Gloria : “Iya, konser mereka cuma sehari”
(Narator : Keesokkan harinya)
Melly : “Yahh berkurang lagi anggota club kita buat tampil”
kata Melly setelah melihat sms yang
ia terima dari Gloria.
Nindya : “Kenapa, Mel?”
Melly : “Gloria bilang dia sama Esther ga bisa ikut soalnya
konser 1D harinya samaan sama tanggal kita tampil”
Melvin : “Untung SS5 sehari sebelum kita tampil”
Anisa : “Iya!!!” jawabnya setuju.
(Narator : Merekapun berlatih. Setelah selesai, sebelum
mereka pulang...)
Melvin : “OMO!!!”
teriak Melvin setelah melihat notification
di handphone-nya.
Skomen : “Ck... KPOP-KPOP... Kemarin Bobo sekarang Homo”
#Pletak
Satu pukulan mendarat bebas di kepala Skomen.
Skomen : “Apa dosa gue sih?” tanya Skomen.
Anisa & Nindya : “Kuping tuh dikorek!!!” para siswa lain
hanya bisa tertawa melihatnya.
Melvin : “Chingu,
SS5 diundur sehari, jadi pas sama tanggal kita tampil” katanya khawatir.
Anisa : “Yahh gimana dong?!”
Melly : “Ckkk berkurang
tiga orang lagi” gumam Melly sambil berlalu.
Anisa, Nindya & Melvin : “Maaf...”
(Narator : Tiga hari pun berlalu, hari ini tepat sehari
sebelum club “Cinta Indonesia” tampil)
Di koridor Melly dkk bertemu dengan Pak Fariz, wali kelas
mereka.
Pak Fariz : “Gimana
latihannya? Udah siap buat besok?”
Rifqi : “Siap ga siap, Pak”
Pak Fariz : “Lho
kenapa?”
Alfa : “Tujuh anak
ngundurin diri secara bergilir, Pak”
Tomi : “Iya, cuma buat...”
Skomen : “Nonton konser Super
Junior...”
Rizky : “Nonton konser 1Direction...”
Melly : “Sama ikut acara Meet
and Greet bareng aktris Thailand”
Rifqi : “Padahal kan itu ga sebanding sama acara kita.
Menurut saya, rasa nasionalisme mereka itu miskin, Pak!”
Rizky : “Bener tuh!!! Masa mereka lebih milih acara orang
asing”
Alfa : “Iya! Ga cinta budaya sendiri”
(Narator : Ketujuh
orang yang dimaksudpun
datang karena kericuhan
yang terjadi.)
Ratih : “Dihh bukannya gitu...”
Rizky : “Tuh aktris
Thailand juga ga
kenal sama lo!”
Mendengar hal itu Ratih dan Dwi hanya terdiam.
Anisa : “Lo aja yang norak! KPOP tuh lagi booming
tahu!!!!!!!!”
Tomi : “Alah... Lo paling nonton konsernya yang di tribun,
terus ngeliat bias lo pake keker. Tahu gue!!!”
Group KPOP juga
ikut terdiam.
Esther : “Shut up your
mouth!”
Skomen : “Ini lagi satu, mau nonton 1D. Mending lo ke Dufan
aja, udah 4D. Masih zaman 1D?!”
Pak Fariz : “SEMUANYA DIAM!!!” emosi sang wali kelas sudah
tak tertahan lagi.
#hening
Pak Fariz : “Kalian seharusnya malu! Kenapa? Karena...
Pertama, ini sekolah, tempat belajar, bukan berantem kayak tadi!
Kedua, seiring berjalannya waktu, budaya akan berkembang dan
beberapa budaya akan menyatu dengan budaya lain. Atau istilah kerennya Akulturasi,
tapi tidak semua budaya bisa diterima. Oleh sebab itu kita harus selektif dalam
menerima pengaruh suatu budaya.
Dan ketiga, bukan berarti bila kita mencintai budaya kita
maka budaya lain harus kita jauhi, justru dari situ kita bisa mengambil nilai
baik dari budaya tersebut dan membuat suatu akulturasi sebagai simbol pemersatu! Pikirkan baik-baik omongan bapak barusan” setelah berkata dengan panjang lebar, Pak
Fariz pun pergi.
Semua mirid tadi pulang dengan group masing-masing.
(Narator : Hari yang dinanti-nantipun tiba...)
Rifqi : “Okay,
udah siap semua, kan?” anggota yang lain pun mengangguk tanda setuju, seketika
para wajah mereka heran saat melihat beberapa orang datang.
Rifqi : “Kenapa?” tanya Rifqi, setelahnya ia berbalik untuk
melihat apa yang temannya lihat. Ternyata ketujuh teman mereka yang datang.
Melvin : “Maaf... Kita baru sadar kalo kemarin kita salah”
keenam anak lain pun mengangguk.
Alfa : “Ga apa-apa, kita juga salah, kok.”
Rizky : “Iya, ga seharusnya kita ngelarang apa yang kalian
suka”
Melly : “Tiket lo pada gimana?”
Esther : “Gue jual ke sepupu gue yang ga dapet tiket”
Ratih : “Gue belinya on
the spot, pas sampe sana udah abis”
Nindya : “Gue balikin, masih ada SS6 tahun depan”
Skomen : “Yeay, Indonesia bersatu... MERDEKA!!!!!!!!!”
MC : “Berikutnya, penampilan dari club ‘Cinta Indonesia’ SMAN 25 Jakarta”
Para anggota pun menaiki panggung dan membawakan lagu “Tanah
Air”.
(Narrator :
- Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan umat manusia telah mengalami perubahan. Demikian pula dengan masyarakat Indonesia, yang telah banyak melupakan budaya asli warisan nenek moyang.
- Harus kita akui bahwa perkembangan teknologi dan kebudayaan luar membawa dampak yang besar bagi masyarakat Indonesia yang menyebabkan hilangnya identitas, simbol, dan ciri-ciri dari suatu wilayah, daerah, dan masyarakat.
- Budaya lokal harus terus dilestarikan agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Untuk mengantisipasinya dengan cara menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, menanamkan dan mengamalkan semaksimal mungkin.)
-TAMAT-
No comments:
Post a Comment