Thursday, April 18, 2013

TEXT


TEKS DRAMA





 








Tema                                     : Cintailah Budaya Indonesia


Ketua                                    : Estherlita Carolin Naftali


Sekretaris                            : Feby Riani


MC / Narator                     : Hanifah Utari


Dokumentasi                     : Shinta Irawati


Anggota Kelompok         :



·        Alfa Dexy Visser


·        Anisa Hapsari


·         Dwi Rahayu


·         Fariz Abdullah


·         Gloria Zephania


·         Melly Andriyani


·         Melvin Gisel


·         Nindya Octaviany


·         Ratih Dwi Hapsari


·         Rifqi Hidayat


·         Rizky Haryadi


·         Skomen Nazara


·         Tomi Tamtowi





Kelas                                     :  XI  IPA  1









^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^


(Narator  :  Siang itu sama seperti hari-hari sebelumnya, beberapa siswa yang tergabung dalam club “Cinta Indonesia” sedang mempersiapkan diri untuk mengisi acara pagelaran budaya Indonesia. Beberapa anak terlihat sibuk dengan alat musiknya, ada juga yang sibuk dengan lagu, dan beberapa sibuk dengan handphone.)




-On  The  Phone-



Melly : “Jadi nanti kita tampil setelah kata sambutan, terus panampilan kedua sebelum kata penutup?” tanyanya pada seseorang di seberang sana.


Rifqi : “Iya, tadi gue baru dikasih tahu sama panitia begitu”


Melly : “Okay... Okay... Nanti langsung gue kasih tahu ke anak-anak”


Rifqi : “SIp”





KLIK



Sambungan telepon terputus.



Gloria : “Ther...” katanya sambil mengguncang pelan bahu teman di sebelahnya.


Esther : “Hmm?” balas temannya yang masih sibuk dengan partitur lagu.


Gloria : “Ther!!!” suaranya semakin kencang, masih dengan mengguncang bahu temannya.


Esther : “Apa sih, Glo?” mulai menoleh ke Gloria dengan wajah terganggu.


Gloria : “1D MAU KONSER DI JAKARTA BULAN INI!!!!!” terisaknya histeris membuat semua siswa yang berada di ruangan tersebut menatapnya.


Gloria : “Sorry...” balasnya setelah mendapat deathglare dari teman-temannya, kecuali Esther yang menatapnya antusias.


Esther : “Are you serious?


Gloria : “100% I am


Alfa : “Ahh sok Inggris lo berdua!!!”


Rizky : “Tau, biasa nonton SM*SH aja!”


Skomen : “Bagusan juga SM*SH”


Tomi : “Yahh, kalo lo mah tahunya SM*SH doang!” Skomen dan Tomi akhirnya cekcok.


Anisa : “Udah... Udah... sesama  SM*SH blash  harus saling menghargai” Nindya yang berdiri di sampingnya pun mengangguk setuju.


Anisa & Nindya : “Kayak ELF” seru keduanya kompak.


Alfa & Skomen : “Ihh dasar KPOP!!!”


Melvin : “Apa KPOP-KPOP?” seru Melvin yang juga salah satu penggemar musik KPOP.


Alfa : “G-Ga apa-apa kok...”


Skomen : “Iya, KPOP aman, damai, sejahtera” Balas keduanya sambil gelagapan. 


Melly wakil ketua club hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan teman-temannya. Beberapa saat kemudian datanglah dua anggota lain dengan wajah penuh penyesalan.


Melly : “Dwi, Tih, kenapa baru dateng?”


Dwi : “Emmm gimana ya? Lo aja yang bilang!”


Ratih : “Ga ahh, lo aja yang bilang!”


Dwi : “Ga mau, lo aja!”


Tomi : “Cut!!! Cut!!! Cut!!! Mana ekspresinya?” siswa lain hanya memandang Tomi dengan wajah datar . (-_______-“)a


Rizky : “Kebanyakan nonton iklan lo!!!”


Alfa : “Orang tv dia isinya iklan doang”


Anisa : “Ishhh... Pabo ya!!!” teriak Anisa dengan bahasa Korea.


Skomen : “Udah SMA masih ngomongin Bobo” seru Skomen dengan watados-nya.


Anisa, Nindya & Melvin : “Pabo!!! Bukan Bobo!!!”




(Narator : Tiba-tiba Rifqi, sang ketua club datang...)




Rifqi : “Hei!! Sorry gue telat, tadi abis technical meeting sama panitia acara”


Gloria : “Take it easy


Rifqi : “Ohh iya, ini anak berdua ngapain? Kenapa ga langsung gabung?” sambil menatap heran pada Dwi dan Ratih.


Melly : “Ehh iya, tadi lo berdua mau ngomong apa?”


Dwi : “Kita ga bisa ikut tampil”


Ratih  : “I-iya... maaf ya”


Rifqi : “Emang kenapa?”


Ratih : “Tanggal kita tampil samaan sama tanggal Meet and Greet-nya Mario Maurer”


Rifqi & Melly : “Yahh”


Dwi & Ratih : “Maaf ya... Maaf...” keduanya pun langsung pergi.


Melly : “Berkurang dua orang”


Esther : “Ya udah sih, masih ada kita, Mel” Melly pun tersenyum mendengarnya.





(Narator : Seusai latihan mereka pun pulang)




Esther : “Glo, konser 1D tanggal berapa?”


Gloria : “Wait...” Gloria pun menatap handphone-nya kira mencari tanggal konser.


Gloria : “Oh my Godness” serunya sambil menghentikan langkah kakinya.


Esther : “Waddup?”


Gloria : “Tanggalnya sama kayak tanggal kita tampil”


Esther : “CK... emang cuma hari itu aja?”


Gloria : “Iya, konser mereka cuma sehari”





(Narator : Keesokkan harinya)





Melly : “Yahh berkurang lagi anggota club kita buat tampil” kata Melly setelah melihat sms yang ia terima dari Gloria.


Nindya : “Kenapa, Mel?”


Melly : “Gloria bilang dia sama Esther ga bisa ikut soalnya konser 1D harinya samaan sama tanggal kita tampil”


Melvin : “Untung SS5 sehari sebelum kita tampil”


Anisa : “Iya!!!” jawabnya setuju.



(Narator : Merekapun berlatih. Setelah selesai, sebelum mereka pulang...)




Melvin : “OMO!!!” teriak Melvin setelah melihat notification di handphone-nya.


Skomen : “Ck... KPOP-KPOP... Kemarin Bobo sekarang Homo”



#Pletak


Satu pukulan mendarat bebas di kepala Skomen.




Skomen : “Apa dosa gue sih?” tanya Skomen.


Anisa & Nindya : “Kuping tuh dikorek!!!” para siswa lain hanya bisa tertawa melihatnya.


Melvin : “Chingu, SS5 diundur sehari, jadi pas sama tanggal kita tampil” katanya khawatir.


Anisa : “Yahh gimana dong?!”


Melly : “Ckkk berkurang  tiga  orang  lagi” gumam Melly sambil berlalu.


Anisa, Nindya & Melvin : “Maaf...”





(Narator : Tiga hari pun berlalu, hari ini tepat sehari sebelum club “Cinta Indonesia” tampil)




Di koridor Melly dkk bertemu dengan Pak Fariz, wali kelas mereka.


Pak  Fariz : “Gimana latihannya? Udah siap buat besok?”


Rifqi : “Siap ga siap, Pak”


Pak  Fariz : “Lho kenapa?”


Alfa : “Tujuh anak  ngundurin diri secara bergilir, Pak”


Tomi : “Iya, cuma buat...”


Skomen : “Nonton konser Super Junior...”


Rizky : “Nonton konser 1Direction...


Melly : “Sama ikut acara Meet and Greet  bareng  aktris Thailand


Rifqi : “Padahal kan itu ga sebanding sama acara kita. Menurut saya, rasa nasionalisme mereka itu miskin, Pak!”


Rizky : “Bener tuh!!! Masa mereka lebih milih acara orang asing”


Alfa : “Iya! Ga cinta budaya sendiri”




(Narator : Ketujuh  orang  yang  dimaksudpun  datang  karena  kericuhan  yang  terjadi.)





Ratih : “Dihh bukannya gitu...”


Rizky : “Tuh  aktris Thailand  juga  ga  kenal  sama  lo!”


Mendengar hal itu Ratih dan Dwi hanya terdiam.



Anisa : “Lo aja yang norak! KPOP tuh lagi  booming  tahu!!!!!!!!”


Tomi : “Alah... Lo paling nonton konsernya yang di tribun, terus ngeliat bias lo pake  keker. Tahu gue!!!”


Group KPOP juga ikut terdiam.


Esther : “Shut up your mouth!


Skomen : “Ini lagi satu, mau nonton 1D. Mending lo ke Dufan aja, udah 4D. Masih zaman 1D?!”


Pak Fariz : “SEMUANYA DIAM!!!” emosi sang wali kelas sudah tak tertahan lagi.


#hening


Pak Fariz : “Kalian seharusnya malu! Kenapa? Karena... Pertama, ini sekolah, tempat belajar, bukan berantem kayak tadi!

Kedua, seiring berjalannya waktu, budaya akan berkembang dan beberapa budaya akan menyatu dengan budaya lain. Atau istilah kerennya Akulturasi, tapi tidak semua budaya bisa diterima. Oleh sebab itu kita harus selektif dalam menerima pengaruh suatu budaya.

Dan ketiga, bukan berarti bila kita mencintai budaya kita maka budaya lain harus kita jauhi, justru dari situ kita bisa mengambil nilai baik dari budaya tersebut dan membuat suatu akulturasi sebagai simbol pemersatu!  Pikirkan baik-baik omongan bapak barusan”  setelah berkata dengan panjang lebar, Pak Fariz pun pergi.




Semua mirid tadi pulang dengan group masing-masing.





(Narator : Hari yang dinanti-nantipun tiba...)




Rifqi : “Okay, udah siap semua, kan?” anggota yang lain pun mengangguk tanda setuju, seketika para wajah mereka heran saat melihat beberapa orang datang.


Rifqi : “Kenapa?” tanya Rifqi, setelahnya ia berbalik untuk melihat apa yang temannya lihat. Ternyata ketujuh teman mereka yang datang.


Melvin : “Maaf... Kita baru sadar kalo kemarin kita salah” keenam anak lain pun mengangguk.


Alfa : “Ga apa-apa, kita juga salah, kok.”


Rizky : “Iya, ga seharusnya kita ngelarang apa yang kalian suka”


Melly : “Tiket lo pada gimana?”


Esther : “Gue jual ke sepupu gue yang ga dapet tiket”


Ratih : “Gue belinya on the spot, pas sampe sana udah abis”


Nindya : “Gue balikin, masih ada SS6 tahun depan”


Skomen : “Yeay, Indonesia bersatu... MERDEKA!!!!!!!!!”


MC : “Berikutnya, penampilan dari club ‘Cinta Indonesia’ SMAN 25 Jakarta”



Para anggota pun menaiki panggung dan membawakan lagu “Tanah Air”.





(Narrator :
  •  Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan umat manusia telah mengalami perubahan. Demikian pula dengan masyarakat Indonesia, yang telah banyak melupakan budaya asli warisan nenek moyang.
  • Harus kita akui bahwa perkembangan teknologi dan kebudayaan luar membawa dampak yang besar bagi masyarakat Indonesia yang menyebabkan hilangnya identitas, simbol, dan ciri-ciri dari suatu wilayah, daerah, dan masyarakat.
  • Budaya lokal harus terus dilestarikan agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Untuk mengantisipasinya dengan cara menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, menanamkan dan mengamalkan semaksimal mungkin.)




-TAMAT-

Wednesday, March 27, 2013

Interesting in Love

Author : Yaaaaaaa kembali bersama saya "Eblueholic" sang Author kawakan yang selalu bikin cerita dengan karakter Aktris Korea, tapi up date-nya lama *ga nyambung* Ya suho-lahh kalau begitu, asal readers tau aja, ya. Author ganti bias jadi D.O aka Do Kyungsoo, mau tahu gimana ceritanya? Cek di bawah ini        
                                                     





                                                                lll
                                                                lll
                                                                lll
                                                                lll
                                                              \\  //
                                                                 V 






Cast : 
~ Kyungsoo (D.O)
~ Chanyeol (Yeollie)
~ Rintae (Taenie)
~ Selu (Lunie)
~ Hyunsik (Hyunie)
~ Ryeowook (Wooky)




Other Cast : 
Cast yang ada di Super Junior Love Story



WARNING :
Bahasa ada yang baku ada yang non-baku tergantung Author #slap Pairing dan latar belakang cerita hampir sama kayak Super Junior Love Story, tapi ceritanya beda B-)




Genre :
School Life
YC ---> Yes Child (kebalikannya NC)
Humor (?)
Romance (diusahankan)







Ryeowook's POV



Dia masih seperti dulu, anak baik yang tidak pernah membantah perkataanku dan orangtuaku, andai dia benar-benar adik kandungku, pasti hidupku makin sempurna. Ya... dia Kim Kyungsoo yang lebih sering dipanggil "D.O", anak dari mantan bos orangtuaku. Sejak 10 tahun yang lalu ia masuk dalam keluarga kami, keluarga Kim, marga aslinya adalah Do, dikarenakan alasan yang sangat rumit maka ia tinggal bersama dengan kami.






FLASHBACK ON





Wooky : "Eomma... Itu Appa sudah pulang!" kataku senang sambil berlari menuju pintu masuk rumah kami saat mendengar suara pintu yang dibuka.


Appa : "Tuan muda, untuk sementara waktu anda bisa tinggal di sini bersama keluarga Kim" kata appa pada anak yang seingatku adalah anak mantan Bos appa dan eomma yang baru seminggu lalu memecat mereka.



Baik akan kuceritakan sedikit, kedua orangtuaku adalah koki utama di hotel bintang lima milik keluarga Do, tapi entah kenapa seminggu yang lalu mereka dipecat karena sebuah fitnah tetang masakan mereka yang mengandung bahan berbahaya. Aku sempat membenci Presdir hotel itu, tapi... appa bilang bahwa bukan Presdir yang memecatnya melainkan pihak lain yang cukup berkuasa di hotel itu.



Terang saja pihak lain, karena seingatku sang Presdir hotel adalah orang yang ramah dan hangat. Kami pernah bertemu, dan ia memperlakukanku seperti anaknya sendiri begitupun sang istri, ia tidak merendahkan orang lain walau menjadi istri seorang Presdir dan lagi anak pertama mereka Do Kyungji, dia adalah teman sekelas dan temanku sedari kecil kamipun sangat dekat. Dan adiknya yang sangat polos, tapi jarang bermain denganku karena kelas dan sekolah yang berbeda, tapi aku tahu  dia orang yang baik seperti anggota keluarga Do yang lain, aku yakin itu. Yang sangat disayangkan adalah... kejadian tiga minggu yang lalu, di saat keluarga Do yang pergi ke Jepang untuk berlibur minus Kyungsoo, karena ia sibuk dengan ujian sekolah yang sedang berlangsung, pada perjalanan menuju Incheon Airport mobil keluarga Do tertimpa kecelakaan yang menyebabkan ketiga anggota keluarga Do itu terbaring koma di rumah sakit.



Appa yang sangat dekat dengan keluarga Do segera membawa Kyungsoo ke rumah kami, sedari dulupun Presdir Do sudah menitip pesan agar keluarga kami mau merawat kedua putranya bila terjadi sesuatu yang buruk terhadap dia dan istrinya. Appa takut jikalau Kyungsoo diambil asuh oleh orang lain, terlebih orang yang memecat appa, karena ia tahu bahwa appa adalah tangan kanan Presdir Do. Ini adalah masalah yang sangat rumit, kenapa? Karena Kyungsoo bahkan harus mengganti marganya menjadi Kim, agar keberadaannya tidak diketahui oleh Park Junho, adik kandung dari ibu Do Kyungsoo. Ketiga anggota keluarga Do pun harus dipindahkan ke rumah sakit lain karena appa takut bila keberadaan mereka diketahui maka Park ajusshi akan membunuh mereka :
Presdir Do - dia adalah orang yang memiliki kekuasaan tertinggi
Nyonya Do - dia adalah istri sekaligus wakil Presdir
Do Kyungji - anak pertama dari Presdir Do yang akan menjadi ahli waris utama Hotel keluarga Do



Beberapa bulan setelah semua hal yang appa lakukan demi keluarga Do yang membuat uang tabungannya sendiri habis membuat eomma dan appa kebingungan dengan 'bagaimana cara kami melanjutkan hidup' jujur saja, gaji appa dan eomma sebagai koki di hotel bintang lima jauh lebih besar dibanding sekarang yang hanya sebagai pekerja kantoran dan jangan lupa, hanya appa mencari uang karena eomma harus mengurusku dan adik baruku, Kyungsoo ^^



Appa : "Hmm sangat melelahkan..." kata appa yang terlihat sangat lelah setelah pulang kerja, tapi tunggu, jam berapa sekarang? Ini sudah jam 3 pagi, appa pasti bekerja lembur, aku terbangun karena Kyungsoo yang lebih dulu terbangun, akupun tak keluar kamar bersamaan dengan Kyungsoo. Awalnya aku heran kenapa Kyungsoo sering bangun jam 3 pagi dan setelah melihat kejadian pagi ini aku merasa malu sebagai anak kandung appa (U,U)



D.O : "Kim ajusshi, silahkan diminum tehnya, anda pasti sangat lelah" aku sungguh terharu melihatnya, apa aku iri? tidak aku malah merasa telah durhaka karena anak kandung appa adalah aku bukan D.O, tapi... D.O yang mau bangun dan membuatkan teh untuk appa yang baru pulang dari kegiatan lemburnya. Betul-betul sebuah penyesalan.



Appa : "Ne, gumawo Tuan muda. Tapi sebaiknya anda harus membiasakan untuk memanggil saya denagan sebutan 'Appa' bisa kan?"


D.O : "Bisa, tapi ada syaratnya"


Appa : "Baiklah, apa syaratnya?"


D.O : "Berhenti memanggilku dengan sebutan 'Tuan muda' sekarang Kyungie kan juga anak appa!" katanya sambil mempoutkan bibir, lucunya. Biasanya aku hanya bisa berkata seperti itu pada adik orang lain, tapi sekarang aku juga punya adik^^


Appa : "Ahahaha tentu, appa tidak akan memanggil Kyungie dengan 'Tuan muda' lagi, hehe" merekapun tertawa. Tiba-tiba kurasakan ada tangan yang memelukku dari belakang, akupun menoleh ke belakang.


Wooky : "Eomma?"


Eomma : "Wooky kenapa terbangun? Mencari Kyungie, eoh?" akupun mengangguk karena itulah alasanku sesungguhnya.


Appa : "Wooky... chagi... ayo ke sini, appa rindu sekali dengan kalian" kamipun berhambur ke pelukan appa.


Wooky : "Nado, appa. Wooky juga merindukan appa"


Eomma : "Ya sudah, kalau begitu sekarang kalian tidur lagi, ya?" aku dan D.O pun menganguk dan berjalan menuju kamar, meninggalkan appa dan eomma di ruang keluarga.


Eomma : "Andai masih ada restoran yang mau menerima kita, pasti kau tak harus bekerja sekeras ini" kata eomma sambil memijat bahu appa, hehe aku dan Kyungie belum tidur, kami masih mengintip eomma dan appa.


Appa : "Hmm mau bagaimana lagi, sejak pemecatan akibat fitnah Park Junho kita tidak bisa lagi bekerja sebagai koki di restoran atau hotel manapun. Tapi syukurlah perusahaan SendBil masih bermurah hati memberiku pekerjaan, appa dari teman Wooky itu sangat baik"


Eomma : "Iya, tuan Lee memang sangat baik"


Appa : "Ahhhh andai kita punya modal untuk membangun restoran sendiri, pasti akan lebih mudah"


Mendengar hal itu Kyungsoo segera berlari ke kamar dan keluar menuju ruang keluarga sambil membawa sebuah kartu, tanpa sadar aku mengikutinya dari belakang.


D.O : "Eomma... appa... Wooky hyung... maaf telah banyak merepotkan kalian"


Eomma : "Kau ini bicara apa, Kyungie?"


D.O : "Ini, ada uang dalam tabungan pribadiku. Kalian bisa memakainya untuk membangun restoran sendiri, seingat Kyungie jumlah mungkin cukup, karena selain uang dari hadiah lomba menyanyi yang Kyungie ikuti, juga ada uang bulanan yang appa Kyungie berikan" katanya dengan polos sambil memberikan kartu ATM pribadi miliknya, jujur saja kartu itu tidak akan terlacak oleh orang perusahaan karena hal itulah yang telah dipikirkan oleh appa biologisnya.


Eomma : "Jangan begini, Kyungie. Tabungan ini diberikan oleh Presdir untukmu bukan untuk kami"


D.O : "Apa Kyungie bukan anak eomma?"


Eomma : "Tentu Kyungie anak eomma, tapi-"


D.O : "Kalau begitu pakai tabungan ini hiks" katanya mulai terisak.


Appa : "Baiklah, tapi nanti saat modalnya sudah kembali maka akan segera kami kembalikan, setuju?" 


D.O : "Ne appa. Kyungie setuju" Eomma dan aku hanya tersenyum senang melihat ada harapan baru bagi keluarga kami.







SKIP TIME 5 YEARS LATER



Aku masih tak percaya, tabungan yang diberikan D.O 5 tahun yang lalu ternyata cukup untuk membangun restoran bintang lima yang sekarang sangat terkenal di Pulau Jeju. Mungkinkah ini takdir? Aku merasa sangat bersyukur mendapat titipan adik seperti D.O, kami sering bernyanyi bersama suaranya sangat merdu seperti suaraku, bedanya suaraku lebih tinggi dibanding miliknya. Tak jarang pula kami ikut membantu eomma dan appa memasak di restoran, walau masalah ekonomi kami sudah pulih, tapi tidak dengan keadaan keluarga Do. Iya, appa, eomma, dan hyung biologis dari Kyungsoo atau D.O masih terbaring koma di rumah sakit. Syukurnya keberadaan mereka masih belum diketahui oleh Park Junho.




Wooky : "D.O!!!!!!!!!!!!!" aku meneriaki namanya saking senangnya karena membawa berita gembira.


D.O : "Waeyo hyung?"


Wooky : "Aku diterima menjadi trainee SMEntertaiment"


D.O : "Jinjja, hyung?"


Wooky : "Ne!!!"


D.O : "Chukae, hyung!!! Aku sangat senang mendengarnya!"


Wooky : "Ne, gumawo ne dongsaeng" kamipun berpelukkan.


D.O : "Ahh hyung ada yang harus kita bicarakan"


Wooky : "Apa?"


D.O : "Tadi pagi... aku bertemu dengan Hyunsik, dia mengenaliku, hyung"


Wooky : "Jinjja?? Hyunsik teman SD mu dulu?"


D.O : "Ne hyung. Eotteokeyo?"


Appa : "Sepertinya kita harus pindah, kalian siap-siap saja"


D.O : "Appa yakin?"


Appa : "Ne, demi kebaikan keluarga kita"


Eomma : "Sebaiknya kita pindah ke Gyeonggi"


D.O : "Ne, aku setuju. Di sana belum terlalu ramai tapi sepertinya aman"


Appa : "Iya, restoran di cabang Gyeonggi juga kurang berkembang dibanding cabang-cabang di tempat lain"



Wooky : "Aku setuju, lagi pula Gyeonggi juga dekat dengan Seol. Jadi aku bisa lebih mudah menjalani pelatihan^^" ucapku senang kedua orangtuaku sudah tahu tentang aku menjadi trainee SM, jadi mereka sudah paham maksudku.


Keesokkan harinya kami sudah berangkat menuju Gyeonggi. Di tengah perjalanan menuju rumah baru kami, salah satu orang suruhan appa menelpon.


Appa : "Yeobbeoseo?"



"...."



Appa : "Benearkah? Bguslah kalau Kyungji sudah sadar. Akhirnya Tuhan mendengar doa kami" D.O yang tahu benar apa yang sedang didengarnya terlihat sangat senang. Namun...


"...."




Appa : "APA? KYUNGJI MENGHILANG?"






5 YEARS LATER




Yahh begitulah... Sudah lima tahun sejak hilangnya Kyungji kami tidak tahu di mana dia berada, Presdir Do dan istrinya? Mereka masih aman setelah berhasil dipindahkan ke rumah sakit di Gyeonggi. Alasannya agar lebih dekat dengan kami sehingga mudah dipantau. Kyungji menghilang sebelum mereka dipindahkan ke Gyeonggi, itu kesalahan terbesar kami.


Sekarang aku telah berusia 18 tahun, satu tahun lebih tua dari adikku Kyungsso / D.O. Sekarang kami telah merasa lebih aman sehingga telah mampu tinggal di Seol, tempat aku dan Kyungsoo dilahirkan dan tempat semasa kecil kami. D.O yang telah duduk di bangku SMA kelas 3 akhirnya kembali ke Sekolah yang sama seperti saat dia SD dulu (Sekolahnya dari TK, SD, SMP, SMA ada semua, Sekolah yang di Super Junior Love Story), SMA itu pun yang menjadi tempatku belajar sewaktu SMA. Walau tinggal di Gyeonggi tapi sekolahku di Seol. Akupun telah menjadi salah satu anggota boyband keluaran SM, yaitu Super Junior.




Ryeowook's POV END







D.O's POV



Setelah sepuluh tahun akhirnya aku kembali ke sini, apa masih ada yang mengenaliku? Kuharap tidak, bisa terjadi masalah bila itu terjadi. Kubuka pintu ferrari hitam milikku setelah memarkirnya dengan benar. Pukul 07.00 aku sudah tiba di sekolah, aku masih ingat jam masuk saat masih SD. Iya, aku tahu ini masih satu jam sebelum bel sekolah berbunyi, tapi beginilah kebiasaanku datang lebih cepat agar bisa mendatangi taman belakang sekolah yang memiliki danau indah. Tempat favorit kedua hyungku, Wooky hyung dan Kyungji hyung. Jujur ini tahun ketigaku di bangku SMA dan entah mengapa saat naik ke kelas 3 aku ingin kembali bersekolah di sini, dua tahun sebelumnya kujalani masa SMAku di Gyeonggi.


Aku masih sibuk memandang danau dari bawah pohon besar di ddekat pagar belakang sekolah, tiba-tiba...



"AWAS!!!!!" kudengar suara teriakan dari atas... pohon?! 'apa sekolah ini ada hantunya?' begitu batinku. Beberapa detik kemudian kulihat seorang yeoja berambut panjang hampir sepinggang mendarat dengan sempurna di depanku.



D.O : "Nuguya? Apa kau ninja?" tanyaku yang aku sendiri mengakui bahwa itu pertanyaan bodoh.


Yeoja : "Demi apa situ ga kenal saya?" 

D.O : "Demi Lovato" #eh





[Eblue : Kenapa jadi ngelawak sih?]

[D.O : Kelepasan, Thor, hehe ^^]

[Eblue : Yasuho lah, untung situ bias saya (=.=)]

[D.O : Hehe... Maaci, Thor :-*]

[Eblue : HUWAAAA (>///<)]



Yeoja : "Dia ngelawak" (=.=)a


D.O : "Hahaha maaf gadis ninja, siapa namamu?" tanyaku yang kelihatannya tak ditanggapi.


Yeoja : "Yahh telat, nih. Duluan ya, oppa!" katanya seraya ingin berlari, entah mengapa aku menarik tangannya.


D.O : "Ini masih jam 7.05 bel masukkan jam 8"


Yeoja : "Udah tahu, oppa. Yang bilang saya telat masuk sekolah juga, siapa? Orang saya ada urusan dari jam 7, udah ya! Permisi" diapun melepas genggaman tanganku dan pergi.



D.O : "Manis juga... Aku harus tahu namanya" kataku karena mulai tertarik pada yeoja ninja itu. Saat ingin kembali ke kelas aku menemukan sesuatu yang terletak tak jauh dari pohon besar tadi.



D.O : "Pasti ini miliknya, kami bisa bertemu lagi hehe" ucapku senang sambil memegang sebuah gantungan hp berbentuk beruang berwarna biru.


D.O : "Tunggu... apa ini? Shin Rintae, Ketua club detective. Apa itu nama dan clubnya? Ini ternyata lebih mudah" aku semakin senang.





D.O's POV END







Author's POV



Rintae : "Maaf telat, tadi-"


Jessica : "Tuh lihat saja, Kim seonsaengnim. Ketuanya datang telat, anggotapun hanya ada empat, itu juga sudah termasuk sang ketua. Lebih baik bubarkan saja club ini"



Kim saem : "Hmm kau ada benarnya, Jessica. Sepertinya club ini harus dibubarkan"



Selu : "Tapi, saem... Kamikan tak pernah melakukan kesalahan. Lagi pula club ini sangat berguna bagi sekolah" sanggah seorang namja manis yang diketahui adalah adik dari Ketua club.



Jessica : "Sekolah bahkan tak memiliki kasus untuk dipecahkan, itu sama artinya dengan kalian tak dibutuhkan"



Dongwoon : "Hanya butuh satu anggota lagi kan?"


Kim saem : "Iya, satu anggota lagi"


Jessica : "Iya, kalau ada :P"



Tiba-tiba seseorang datang..




"Permisi, apa Shin Rintae ada?" tanyanya membuat semua mata menatapnya dengan penuh tanya.



"Ne, waeyo?"



"Bisakah aku menjadi anggota ke lima?"


Ucapan itu membuat keempat anggota club tersebut bagai terlepas dari ancaman hukuman mati *Readers : lebay lu, Thor*









-TBC-




Jangan lupa komentar :D